loading...

Sunday, May 21, 2017

Sejumlah Nama Calon Wako Mengapung

Tahapan Pilkada Dimulai September

Suksesi pemilihan wali kota Padang masih setahun lebih lagi. Namun, suhu politik perebutan kursi BA 1 A sudah mulai terasa. Para bakal calon (balon) yang diperkirakan bakal maju, sudah melakukan gerakan ke akar rumput, bertemu masyarakat dan tokoh penting guna meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
Pasalnya, September 2017 tahapan pilkada sudah dimulai dan waktu sosialisasi semakin singkat. Di media sosial dan masyarakat di warung-warung kopi mulai meraba nama tokoh yang dinilai layak menjadi nahkoda Kota Bengkuang.

Beberapa nama telah pula jadi buah bibir. Pemain lama masih mendominasi bursa balon versi masyarakat. Di antara nama yang disebut-sebut, yakni incumbent Mahyeldi Ansharullah, Wakil Wali Kota Emzalmi, politisi PAN M. Ichlas El Qudsi dan pengusaha seperti Andre Rosiade, Alkudri dan Desri Ayunda serta Fadhly Amran.Sedangkan dari birokrat sudah muncul nama Adib Alfikri yang kini menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Padang. Selain itu, sejumlah wakil rakyat yang menduduki DPRD Padang atau kader partai juga dinilai potensial memimpin Kota Padang.
Ada Maidestal Hari Mahesa dari PPP yang juga Ketua PPP Kota Padang, Ketua DPD Golkar Padang Wahyu Iramana Putra dan kader Golkar Helmi Moesim, politisi PKB Iswandi, serta Ketua DPRD Padang Erisman.


Sejumlah nama lain, Ketua DPD Nasdem Padang Apris Yaman dan Ketua PAN Padang Hendri Septa juga digadang-gadang akan ikut meramaikan Pilkada 2018.
“Tokoh lama sudah dilihat lacuik tangannya. Kalau saya, ingin melihat yang muda-muda maju lagi. Mungkin bisa lebih baik kinerjanya karena orang muda semangatnya lebih menggebu-gebu,” kata Firman Dayat, warga Aur Duri dalam bincang-bincang di salah satu warung di Kota Padang.
Walaupun ingin melihat sosok pemain baru, ayah tiga anak itu tidak menampik kinerja incumbent cukup baik dalam rentang waktu dua tahun belakangan.

Pemerhati Elektabilitas dan Popularitas Publik Sumbar, Azre membenarkan, belasan nama mengapung dalam konstelasi survei popularitas dan elektabilitas figur di Padang. Dalam analisanya, incumbent Wako dan Wawako masih menduduki posisi teratas.
Lalu diikuti sejumlah nama lain yang pada pilkada lalu juga masuk radar partai politik, seperti Desri Ayunda, M. Ichlas El Qudsi dan Andre Rosiade. “Ketokohan, sosok petahana incumbent masih unggul. Incumbent bukan cuma Wako, tapi juga Wawako,” kata Azre saat dihubungi Padang Ekspres, kemarin (31/1).

Meski begitu, lanjut dia, sosok muda masih didambakan oleh masyarakat kota. Nama Adib Alfikri juga terpantau olehnya. Selain itu, sosok Hendri Septa juga mulai mengapung. Walau mengapung, tapi elektabilitas dan popularitas sosok-sosok muda ini belum terlalu familiar.
Dibandingkan wakil rakyat di DPRD Padang, tokoh muda yang tidak menduduki kursi DPRD Padang dinilai lebih familiar. Mereka butuh kerja lebih keras dari sekarang untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitasnya.

Azre membatasi, meski elektabilitas atau popularitas naik di tengah masyarakat, itu bukan harga mati akan memenangi Pilkada 2018. Pemilih di Padang akan dipengaruhi pandangan terhadap perilaku sosiologis tokoh, latar belakang kesuksesan dan daerah asal. Di Padang, rasa primordial sangat berpengaruh dalam penentuan pilihan.
“Artinya, selain incumbent, ada tokoh-tokoh alternatif yang mungkin saja akan menanjak mendekati masa pemilihan,” sebutnya lanjut. Bukan tidak mungkin, elektabilitas incumbent akan dipengaruhi pasangan calon yang akan maju sebagai pesaing ke depannya.

Pemko Sediakan Hibah Rp 4 M
Terkait anggaran Pilkada,  Asisten III Setko Padang, Corri Saidan menyebutkan, Pemko telah menganggarkan Rp 4 miliar dalam APBD Padang 2017 untuk persiapan Pilkada 2018. Anggaran tersebut dihibahkan oleh Pemko kepada KPU.
“Untuk tahap awal, sudah dihibahkan Rp 4 miliar, kalau kurang, akan disesuaikan dalam APBD Perubahan nantinya,” kata Corri Saidan.

Pernyataan itu diaminkan oleh Ketua KPU Kota Padang, M Sawati sekaligus mengklarifikasi pernyataan yang dimuat sebelumnya, bahwa anggaran Pilkada belum diakomodir APBD 2017.
Pembahasan dalam dua kali pertemuan antara KPU dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), membahas anggaran Pilkada secara keseluruhan, yakni persiapan di 2017 dan pelaksanaan di 2018.
Materi pembahasan, di antaranya perihal penggunaan anggaran lain yang belum diatur oleh pusat. “Itu yang sedang diurut,” kata M Sawati. Ia menegaskan, tidak ada persoalan dalam hal penganggaran untuk pelaksanaan Pilkada.
Pemko sudah mengakomodir seluruh kebutuhan pembiayaan Pilkada. Sementara tahapan Pilkada akan dimulai September 2017 dan pencoblosan diagendakan Juni 2018. (*)

Sumber: http://www.m.padek.co/detail.php?news=78277

No comments:

Post a Comment