Alkudri Hadiri Malam Berseni-seni dalam Lagu dan Puisi di Mifan
Dulu
negeri ini damai, makmur dan bersinar! Dulu negeri ini murah senyum.
Penuh canda, penuh tawa seiring rasa bersaudara yang serumpun dan
sekata. Masihkah pusaka kita bersaudara, serumpun berbekas di sanubari?
CACI, maki,
hujatan, pekikan berkumandang tanpa jeda. Bedil meletus, bom membakar
memanggang sesama. Apakah gebalau ini jadi warisan kekal kita? Atau
biarlah sama-sama tak peduli dan jadi utang pada negeri ini, atau kita
tanya hati nurani?
Itulah penggalan puisi
Halius Hosen yang dibacakan Wali Kota Padang, Fauzi Bahar dalam acara
“Berseni-seni dalam Lagu dan Puisi” yang diselenggarakan Forum Wartawan
Padang Mudiak bekerja sama Forum Komunikasi Artis dan Seniman
Minangkabau (Forkasmi) beserta Bengkel Seni Pelangi Ranah Minang,
Sanggar Seni Gastarana.
Acara berlangsung di
auditorium Mifan Padangpanjang, Minggu (9/9) malam. Dihadiri sejumlah
seniman, tokoh masyarakat Sumbar, dan Wali Kota Padangpanjang Suir
Syam, Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis beserta Sekretaris Kota
Bukittinggi Yuen Karnova, Ketua REI Sumbar Alkudri dan Wakil Ketua Umum
Partai Golkar Sumbar, Yusman Kasim.
Dalam acara berseni-seni
yang didukung Minang Fantasy sebagai tanda kepedulian pada seni dan
budaya Minangkabau tersebut, Halius Hosen yang kini menjabat Ketua
Komisi Kejaksaan RI menyampaikan orasi kebudayaan dalam tema “Negeri
Indah yang Tergerus”.
Dalam orasi yang dilakukan
dengan saluang dan bansi itu, Halius seperti tak mampu menyembunyikan
keprihatinannya terhadap kondisi bangsa kita terkini ketika
semangat cinta tanah air, rasa nasionalisme tergerus.
Ia mengungkapkan, “Kadangkala hati ini bertanya, masihkah tersisa kebanggaan pada negeri ini?”
Sementara negara tetangga,
Malaysia berpacu bergandengan tangan, bersuka cita bersama mengangkat
memugar miliknya, negerinya. “Apakah kita kehilangan rasa atau memang
semua bukan milik kita. Bukan tanggungjawab kita. Masihkah kita
bergidik bangga dan bahagia ketika mendengar alunan rabab, talempong,
saluang atau rebana. Atau mungkin kita sudah mati rasa. Di mana kita? Ke
mana kita? Atau mungkin kita tiada?”
Halius Hosen memang
dikenal gemar bersastra-sastra dan bermusik sejak belia semasa
tergabung di Bengkel Seni Anekaria. Dia juga sosok bersahabat dengan
para seniman. Ia tercatat sebagai pembina dan pendiri Sanggar
Gastarana, Bengkel Seni Pelangi Ranah Minang dan Forkasmi.
Pada malam itu, Halius
meluncurkan 20 puisi bertajuk “Puisi untuk Negeri” yang antara lain
dibacakan Wako Padang Fauzi Bahar, Wako Padangpanjang Suir Syam dan Wako
Bukittinggi Ismet Amzis, mantan Wawako Padang Yusman Kasim dan Ketua
DPD REI Sumbar Alkudri yang membacakan orasi “Ketika Dunia Cedera”.
Menurut Halius, puisi
adalah bahasa hati yang paling jujur. Dan dengan puisi, segala sesuatu
menjadi lukisan yang indah di hati. Yang digamangkan Halius dalam
orasinya bilamana negeri yang kita cintai ini kehilangan “bahasa” puisi,
sehingga teriakan caci maki dan hujatan di sana-sini menjelma menjadi
“budaya” baru yang mencemaskan.
Pinto Janir yang membidani
acara ini, juga membacakan puisinya sendiri dalam judul “Rakyat Susah,
Susah Benar jadi Rakyat”. Sementara, sanggar Gastarana yang tercatat
beberapa kali menjadi duta seni Minangkabau ke berbagai negara
tersebut tampil dengan sangat memukau. Para artis-artis potensial
Forkasmi, tampil sangat menghibur dalam nuansa lagu-lagu Minang lama.
Pada kesempatan tersebut, di
sebuah orasi setelah membaca puisi, Pinto Janir menyampaikan
keprihatinan kebudayaan ketika para pelaku seni, terutama tradisi
seperti terbiarkan. “Aneh, negeri yang mengaku berbudaya, indah dan
gemar-gemar berseni-seni, tapi pelaku seninya seperti terbiarkan ditiup
badai, entah. Sepintaku pada Pak Wali Kota Bukittinggi, Pak Wali Kota
Padang dan Pak Wali Kota Padangpanjang, supaya menciptakan atau
merancang perda hotel berbintang yang wajib menampilkan seni tradisi
Minang setidaknya sekali seminggu,” tutur Pinto.
Gayung bersambut kata
berjawab. Baik Ismet, Fauzi Bahar ataupun Suir Syam berjanji membahas
gagasan ini hingga menyusunnya menjadi ranperda. (***)
Sumber: Padang Ekspres • Selasa, 11/09/2012
No comments:
Post a Comment