loading...

Sunday, May 21, 2017

Penantang Incumbent

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Padang masih setahun lagi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang baru akan memulai tahapan pilkada September 2017. Namun aura politik menuju suksesi kepemimpinan orang nomor satu di Kota Padang sudah mulai terasa.

Beberapa calon kandidat wali kota sudah mulai bermunculan. Nama-nama ini menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat. Di media social, seperti Facebook tak kalah hebohnya.
Alkudri, Desri Ayunda, M. Ichlas El Qudsi, Fadhly Amran, Wahyu Iramana Putra, Maidestal Hari Mahesa, Andre Rosiade Erisman, Hendri Septa, Zulhardi Z Latif, Adib Alfikri dan lainnya. Plus incumbent (petahana) Mahyeldi Ansharullah dan Emzalmi adalah sederet nama santer yang digadang-gadangkan bakal meramaikan pesta demokrasi lima tahunan ini.


Kendati belum kentara dan masih malu-malu, tapi gerakan dan tindakan mereka bermain di akar rumput cukup kental terasa. Segala bentuk aktifitas mereka bersama masyarakat tak jarang dipublikasikan, terutama lewat media sosial seperti Facebook.
Tak mau ketinggalan, partai politik (parpol) pun sudah mulai melirik calon-calon yang bakal dipinang menjadi kandidat untuk maju dan bertarung berebut kursi wali kota.

Sejumlah pengamat menilai sosok incumbent masih menjadi kandidat kuat yang sulit untuk dikalahkan. Apalagi lakek tangannya sudah dirasakan oleh masyarakat. Namun bukan berarti incumbent tak bisa dikalahkan. Faktanya pada pilkada serentak 2015 di beberapa daerah di Sumbar, banyak incumbent bertumbangan. Sebut saja, di Kabupaten Pasaman, Kota Bukittinggi, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok, Kota Solok dan Kabupaten Pesisir Selatan.

Penantang incumbent. Yap, siapakah sosok yang paling pantas menjadi penantang kuat sang incumbent? Selama memimpin Kota Padang, incumbent memang mampu menjawab sebagian ekspektasi publik. Pembenahan Pantai Padang, rehabilitasi dan penataan PKL Pasar Raya Padang, betonisasi, revitalisasi pasar satelit, rehab rumah layak huni sudah dirasakan masyarakat. Namun, sejauh keberhasilan itu tetap saja masih ada kekurangan.

Kendati merebut kemenangan adalah hal yang sangat sulit, tapi mempertahankan kemenangan jauh lebih sulit. Artinya, kesulitan terbesar ada pada diri incumbent dan tidak pada para penantangnya.
Strategi menghadapi incumbent ibarat menghadapi pesumo, kuat dan tak tergoyahkan. Kendati demikian, masih ada celah untuk mengalahkan incumbent. Kenali lawan, buatlah perbedaan, dan fokus.

Kepemimpinan Umar bin Khatab patut menjadi teladan bagi kita semua, terutama bagi mereka yang diamanahkan menjadi seorang pemimpin. Umar bin Khatab sangat sadar bahwa amanah yang diembannya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Siapa yang menjadi pemenang nantinya, masyarakat ingin pemimpin yang bukan tipu-tipu dan peduli akan nasib rakyatnya. Yang penting bagaimana mereka bisa hidup berkecukupan sandang, pangan, papan, serta aman tanpa dihantui rasa takut. (*)

Sumber: http://www.m.padek.co/detail.php?news=78534

No comments:

Post a Comment