loading...

Monday, February 27, 2012

Alkudri Bantu Bangun Gedung Pertemuan

BANTUAN: Ketua DPD REI Sumbar, Alkudri menyerahkan bantuan pembangunan gedung pe
Masyarakat Sungaisapiah, Kuranji membangun balai pertemuan masyarakat “Gedung Baiyo Batido. Pembangunan gedung itu diapresiasi Pemko Padang, karena penting dijadikan sarana merumuskan dan menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat.

Sekko Padang Emzalmi mengharapkan gagasan pembangunan gedung secara swadaya itu, juga dicontoh lingkungan masyarakat yang belum  memiliki gedung pertemuan.

Wednesday, February 22, 2012

Alkudri: Alhamdulillah, Bunga KPR Rumah Murah Turun


Alkudri
Penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah, kembali berjalan setelah terhenti sejak Januari 2012 lalu. Penjualan rumah subsidi yang dibangun pengembang bisa terealisasi.

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI), telah berhasil meminta bank penyalur menurunkan suku bunga FLPP untuk rumah bersubsidi itu, dari sebelumnya 8,25 persen menjadi 7,25 persen. Suku bunga itu sudah termasuk jaminan asuransi jiwa dan kebakaran.

KPR FLPP disalurkan melalui empat bank yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Informasi yang diterima Ketua DPD REI Sumbar Alkudri, Kemenpera dengan bank penyalur sudah menandatangani perjanjian kerja sama operasional (PKO) untuk program FLPP 2012.

Beli Rumah Dapat Fasilitas Internet dan TV Kabel


Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat yang tinggal di kawasan perumahan, Real Estate Indonesia (REI) wilayah Sumbar, menjalin kerja sama dengan PT Telkom Consumer Service Sumbar. Kerja sama dalam penyediaan fasilitas jaringan telepon, internet plus televisi kabel bagi masyarakat yang membeli rumah.

”Artinya, bagi masyarakat yang nantinya membeli rumah baru ke pengembang yang tergabung di REI, langsung mendapatkan fasilitas pasang baru fasilitas telepon, internet plus televisi kabel Telkom,” jelas Alkudri usai membahas kerja sama dengan Manager Consumer Service Area Sumbar PT Telkom Setia Welly, di Lantai 2 Kantor Telkom Sumbar, kemarin.

Selama ini, kata Alkudri, hanya rumah mewah saja yang ada fasilitas seperti itu. Agar tidak terjadi kesenjangan dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi menghadapi persaingan global, maka seluruh pembeli rumah ke pengembang REI diberikan fasilitas itu.

Alkudri Serahkan Piala MTQ Kotolalang


Kafilah TPA/TPSA Mushala Nurul Yakin berhasil memboyong piala bergilir lurah, pada MTQ ke-35 tingkat Kotolalang, Lubukkilangan, akhir pekan lalu. Mereka bersaing dalam MTQ yang diikuti 70 orang siswa TPA/TPSA di Mushala Uswatun Hasanah Kotolalang pada 17-19 Februari.

Pembina MTQ, Edizon Revindo mengatakan, MTQ tersebut sudah menjadi agenda rutin setiap dua tahun. MTQ ini diadakan untuk mempertebal tingkat keimanan generasi muda dan membentengi diri mereka dari pengaruh tidak baik.

”Selain itu, tentu saja untuk menjaring qori dan qoriah yang akan tampil mewakili Koto Lalang pada tingkat kecamatan 10-12 Maret di Lubukkilangan,” ujar Edizon Revindo.

Saturday, February 11, 2012

Warga Berpenghasilan tak Tetap Diperjuangkan Miliki Rumah

DENGAR PENDAPAT: Ketua DPD REI Sumbar Alkudri (tengah) didampingi Wakil Ketua Um
Usulan pemberian kredit kepemilikan rumah (KPR) bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap, terus diperjuangkan DPD Realestat Indonesia (DPD REI) Sumbar di tingkat nasional.

Setelah sebelumnya mendapat respons dari Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Ketua DPD REI Sumbar Alkudri kembali menyuarakan usulan itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (9/2).

Dalam RDP membahas suku bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) itu, Alkudri mengatakan, masyarakat berpenghasilan tidak tetap seperti buruh, petani, pedagang kaki lima, tukang bangunan, pegawai honorer, tukang ojek dan lainnya belum bisa mendapatkan fasilitas KPR dari bank tanpa adanya syarat berupa slip gaji, SIUP, SPT dan rekening koran di bank.

Akibatnya banyak dari mereka yang tidak bisa memiliki rumah. Dari 13,6 juta backlog atau masyarakat yang belum memiliki rumah secara nasional, kata Alkudri sebanyak 129 ribu unit ada di Sumbar. Dari 129 ribu itu, sebanyak 80 persen adalah masyarakat berpenghasilan tidak tetap.